Sumber : aqiqah malang
Setiap beribadah yang disyariatkan oleh Allah SWT, pasti mempunyai manfaat dan hikmah yang besar untuk umat manusia. Bahkan juga, dalam penciptaan langit dan bumi, bahkan juga makhluk yang paling kecil juga, ada makna yang besar didalamnya. Dan tidak ada yang sia-sia dibuat oleh Allah.
Allah pun tidak merasa malu, karena membuat makhluk yang kecil, walau dalam penglihatan manusia merugikan.
Sebenarnya Allah tidak ada segan membuat perumpamaan berbentuk nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang memiliki iman, karena itu mereka percaya jika perumpamaan itu betul dari Tuhan mereka, tapi mereka yang kafir mengatakan, “Apa tujuan Allah jadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu beberapa orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (juga) beberapa orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah terkecuali beberapa orang yang fasik.” (QS al-Baqarah [2]: 26).
Dengan keterangan ayat di atas, jelaslah jika hal tersebut untuk menguji umat manusia, apa dengan perumpamaan itu mereka jadi orang yang bersyukur atau kufur (ingkar).
Dalam ayat lain, Allah menegaskan jika dalam penciptaan langit dan bumi, sebenarnya ada tanda-tanda untuk orang yang berpikiran. (Yaitu) beberapa orang yang ingat Allah sekalian duduk atau berdiri atau dalam keadan berbaring dan mereka pikirkan mengenai penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau membuat ini dengan percuma, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imrah [3]: 191).
Pun demikian hal dengan arah akikah untuk menyembelih hewan saat kelahiran anak. Sebagai sisi dari fikih beribadah, akikah memiliki kandungan banyak makna. Menurut Syekh Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam,
Akikah mempunyai beberapa makna.
Pertama, hidupkan sunah Nabi Muhammad SAW dalam mencontoh Nabi Ibrahim AS, ketika Allah SWT membayar putra Ibrahim yang tersayang Ismail AS.
Kedua, dalam akikah memiliki kandungan unsur pelindungan dari setan yang bisa mengusik anak yang tercipta itu, dan ini sesuai makna hadis, yang maknanya, “Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya.” Sehingga, anak yang sudah ditunaikan akikahnya insya Allah lebih terlindungi dari gangguan setan yang kerap mengusik anak-anak.
Hal inilah yang diartikan oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah “bahwa lepasnya ia dari setan tergadai oleh akikahnya”.
Ketiga, akikah sebagai pelunasan untuk anak untuk memberi syafaat untuk kedua orang tuanya nantinya di hari akhir, seperti Imam Ahmad menjelaskan, “Ia tergadai dari memberi syafaat untuk kedua orang tuanya (dengan akikahnya).”
Keempat, sebagai wujud pendekatan diri ke Allah SWT sekalian sebagai bentuk rasa sukur atas anugerah yang dianugerahi Allah SWT dengan lahirnya si anak.
Kelima, akikah sebagai sarana memperlihatkan rasa senang dalam melakukan syariat Islam dan pertambahan keturunan mukmin yang hendak perbanyak umat Rasulullah SAW di hari kiamat.
Keenam, akikah bisa perkuat ukhuwah (persaudaraan) antara masyarakat. Ketujuh, sebagai fasilitas untuk mewujudkan beberapa prinsip keadilan sosial dan menghapuskan gejala kemiskinan dalam masyarakat. Misalkan, karena ada daging yang dikirimkan ke fakir miskin.
Syukur nikmat
KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya “Mukjizat dan Misteri Lima Rukun Islam: Menjawab Tantangan Zaman” mengutarakan, dalam beribadah akikah terdapat unsur tarbiyah (pendidikan), yaitu mendidik ketakwaan anak supaya jadi orang yang dekat (taqarrub) kepada Allah,
Dan menghilangkan sifat-sifat kebinatangan dalam diri anak, karena manusia secara umum mempunyai sifat-sifat hewaniah yang perlu dihilangkan dengan norma etika keagamaan.
Selain itu, akikah mempunyai tujuan untuk mendidik anak jadi hamba yang dekat sama Allah SWT. Karena, akikah tersebut ialah tindakan berkurban. Bedanya dengan qurab (kurban) di hari Idul Adha berada pada syariatnya.
Bila kurban di bulan Dzulhijjah disyariatkan sehubungan dengan kejadian haji, dan tertentu untuk yang sanggup dan mempunyai kehendak yang sama dengan acara haji, dan akikah ialah kurban hewan untuk diri sendiri sebagai penebusan pada jiwa anak yang baru lahir,” tulisnya.
Dan secara khusus, tujuan dan manfaat akikah merupakan wujud syukur atas karunia yang diberi Allah kepada seorang Muslim, dengan kedatangan buah hati dalam kehidupan keluarganya