Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan Rp 612 triliun untuk anggaran pendidikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Sri Mulyani mengungkapkan, tahun depan pemerintah akan fokus berinvestasi di bidang sumber daya manusia (SDM).
“Pelaksanaan APBN 2023 senilai Rp 3,061 triliun mencakup berbagai belanja. Prioritas pertama adalah peningkatan kualitas SDM. Kalau hanya melihat anggaran pendidikan Rp 612 triliun,” Sri Mulyani, Jumat (2/12) Said pada Rapimnas Nasional Kadin 2022 yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta.
Selain itu, ia mendukung reformasi pendidikan yang dilakukan Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) karena mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri.
Baca Juga : Jasa Publikasi Jurnal Internasional
Menurutnya, reformasi ini harus terus didorong dan diberi insentif, termasuk penelitian dan pengembangan.
“Saya juga mendukung reformasi yang dilakukan Kemendikbud, di mana pendidikan semakin dikaitkan dengan industri atau pelaku industri. Industri bisa menjadi sekolah bagi siswa, atau sekolah kejuruan bagi siswa, atau sekolah kejuruan. Itu diberikan untuk memasukkan R&D Insentif super-deductible termasuk,” katanya.
Selain pendidikan, alokasi pembangunan SDM juga dialokasikan untuk bidang kesehatan sebesar Rp179 triliun, dan bidang bantuan dan perlindungan sosial termasuk subsidi sebesar Rp479 triliun.
Termasuk juga anggaran pembangunan infrastruktur untuk penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) salah satunya Ibukota Negara Nusantara (IKN) sebesar Rp 392 triliun.
“Keempat bidang pengeluaran ini adalah tentang masyarakat manusia, bagaimana kita menjaga stabilitas sosial, bagaimana kita meningkatkan kesehatan mereka dan bagaimana kita terus membangun infrastruktur untuk menjaga perekonomian kita tetap berjalan,” kata Srimore.
Selain pendidikan, pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp45,8 triliun untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada 2023, ujarnya. Dana ini naik dua kali lipat dibanding tahun ini.
Dana ini akan digunakan untuk memberikan subsidi bunga bagi skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau UMKM.
“Tahun depan rencana UMKM naik lagi menjadi Rp 45,8 triliun, karena target KUR naik lagi di atas Rp 400 T, sehingga subsidi bunga KUR yang hanya Rp 20 T melonjak mendekati 45 T,” ujarnya.
Diakui Sri Mulyani, penyaluran uang yang dianggap besar itu merupakan bentuk keseriusan pemerintah agar dunia usaha, khususnya UMKM, bisa mendapatkan dana dan investasi.