Saat ini pemerintah sedang melaksanakan kegiatan dalam rangka vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang berfokus pada para pekerja public dan juga warga yang usianya sudah lanjut yaitu di atas 60 tahun. Dalam hal ini pemerintah juga diharapkan untuk memberikan prioritas bagi para penyandang disabilitas. Keputusan ini memang cukup bijak, mengingat para penyandang disabilitas sangat kesulitan untuk melakukan aktivitas dan gerknya yang terbatas. Maka dari itu warga normal harus lebih bersabar untuk mendahulukan warga lainnya yang memiliki keterbatasan fisik.
“Saat ini, Kami sedang melakukan program vaksinasi nasional. Saat ini memang belum semua masyarakat mendapatkan pelayanan vaksinasi, namun sosialisasi dan distribusi informasi untuk baksin harus segera dilaksanakan termasuk terhadap para sahabat difabel,” ujar Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat melakukan diskusi secara daring dengan tema Covid-19 dan vaksinasi.
Rerie memiliki harapan bahwa, saat ini program telah disiapkan yaitu program tanggap vaksin Covid-19 inklunsif untuk para penyandang disabilitas. Langkah ini menjadi suatu keharusan, pasalnya para penyandang disabilitas memiliki keterbatasan dari segi fisik dan sulitnya untuk mengakses informasi. Maka dari itu kegiatan fisik mereka tergantung pada yang mendampingi mereka. Kebijakan ini cukup membuat para penyandang disabilitas merasa dihargai dan disayangi oleh negara, tentu saja warga yang memiliki keterbatasan dari segi akses informasi memang perlu didahulukan.
Rerie yang juga seorang anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga memiliki harapan bahwa amanat undang-undang juga dapat dilaksanakan dalam bentuk kebijakan yang dapat lebih mendukung para penyandang disabilitas pada saat pandemi Covid-19 ini. Untuk itu pelayanan harus didahulukan untuk para penyandang disabilitas dan pemerintah harus mendengarkan suara dari mereka.
Berita terbaru, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito juga menegaskan bahwa, di masa pendemi Covid-19 saat ini, semua kalangan masyarakat semuanya terdampak. Namun terdapat keterbatasan stok vaksin Covid-19, dimana vaksin tersebut sebenarnya harus secepatnya digunakan.
Wiku juga menegaskan bahwa, untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 ini pemerintah membuat skema penanganan vaksinasi melalui skala prioritas dari berbagai kelompok masyarakat tertentu yang memang membutuhkan untuk didahulukan seperti penyandang disabilitas tentunya. Untuk pengaturan jadwal vaksinasi sendiri akan dimulai atau diberlakukan pada bulan April 2021.
Tak sampai disitu Komisioner Komisi Nasional Anti kekerasan terhadap PErempuan dan juga Tim Kajian Disabilitas Bahrul Fuad berstatement bahwa di masa pandemic Covid-19 saat ini yang paling rentang terpapar adalah para wanita penyandang disabilitas.
Berdasarkan Survei yang dilakukan oleh Komnas Perempuan, dua di antara tiga responden perempuan penyandang disabilitas adalah sosok yang menanggung beban keluarga lebih berat saat masa pandemi ini. dari sektor kesejahteraan, risiko terpapar, dan juga mobilitas disabilitas sangat terhambat di masa sulit ini.
Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Kementerian Sosial Eva Rahmi Kasim juga mengakui bahwa para sahabat penyandang disabilitas sangat rentan terpapar. Telah banyak fakta yang ada di lapangan memperlihatkan bahwa sangat sulit penyandang disabilitas untuk menjalankan protocol 3M. wajar saja karena untuk berkegiatan seperti biasa sebelum ada Covid-19 saja mereka sudah lumayan kesulitan, belum lagi saat ini ditambah dengan melakukan aktivitas baru seperti menjalani protokol Covid-19 pastinya hal itu akan menambah kesulitan mereka.
Semoga saja para sahabat penyandang disabilitas dapat menjalani program tersebut dengan lancar.