Keunggulan Teknologi Container Untuk Development

Keunggulan Teknologi Container Untuk Development
Saat ini sudah banyak orang yang menggunakan atau menerapkan container pada {development|improvement|growth} mereka masing-masing. Beberapa contohdevelopment yang dapat diakses secara bebas (open {source|supply}) yang turut menyediakan teknologi container adalah Kubernetes dan Docker. Kedua open {source|supply} ini sangat sering digunakan oleh para developer. Di artikel ini, kamu akan mengetahui keunggulan teknologi Toilet Container untuk {development|improvement|growth}.

Apa Itu Container
Container diartikan sebagai alat untuk mempermudah dengan cara dikemas supaya mudah didistribusikan dari satu tempat ke tempat lain, arti kata ini secara harfiah sama dengan teknologinya sendiri.

Contoh teknisnya, misalnya kamu memiliki 2 project {development|improvement|growth} A dan B. Projectdevelopment A menggunakan Node.js memiliki persyaratan dengan versi {4|four} ke atas, kemudian project {development|improvement|growth} B menggunakan Node.js yang memiliki persyaratan minimal versi 5 ke atas. Kedua projectini saja sudah berbeda {environment|surroundings|setting} dan agar dapat menjalankan keduanya harus ditaruh pada {document|doc} root yang berbeda dan biasanya perlu konfigurasi kembali.

Namun, dengan menggunakan teknologi container seperti Docker, kamu tidak perlu repot-repot melakukan konfigurasi, karena dengan Docker kamu bisa melakukan deploy dengan teknologi container tersebut, hal ini sebenarnya sama seperti cara kerja virtualisasi.

Container pada Sistem Operasi
Container pada sistem operasi (OS) merupakan teknologi yang memungkinkan container lain di dalamnya seolah-olah memiliki sistem operasi sendiri. Contohnya, project {development|improvement|growth} A memiliki persyaratan menggunakan MySQL sebagai database-nya dan project {development|improvement|growth} B memiliki requirement dengan menggunakan MariaDB sebagai database-nya. Lalu aplikasi yang di dalamnya bisa dikatakan beragam, bisa Node.js ataupun Laravel. Jika memanfaatkan teknologi container ini, masing-masing aplikasi tersebut dapat menggunakan requirement-nya masing-masing secara terpisah sehingga tidak mengganggu yang lain.

Hal ini yang dikatakan sangat mirip dengan teknologi virtualisasi. Ditambah lagi, container juga dipakai pada infrastrukturhosting dan {virtual|digital} {private|personal|non-public} server (VPS), karena dengan performa tinggi dan masing-masing kontainer terisolasi satu dengan yang lain.

BACA JUGA  Harga Renault Triber 2020 dan Spesifikasi

Container pada Aplikasi
Container pada aplikasi saat ini sedang populer digunakan oleh para developer. Bagaimana tidak, salah satu container bernama Docker menawarkan teknologi container pada aplikasi, yang sebelumnya biasa digunakan pada sistem operasi. Berkat adanya Docker, muncul pula istilah Development and Operations (Devops), yaitu ketika departemen {development|improvement|growth} dan departemen operations bisa sama-sama berkolaborasi mengembangkan suatu proyek.

Misalnya, saat beberapa layanan seperti MariaDB sudah terinstal di induk server atau kernel, pemanfaatan teknologi container bisa memungkinkan deployment untuk banyak proyek dengan menggunakan service yang sudah tersedia pada induk server secara efisien.

Container pada aplikasi ini sangat cocok digunakan untuk desain arsitektur seperti microservice, karena masing-masing service memiliki lingkungan yang terisolasi dan tetap bisa berkomunikasi satu sama lain.

Keunggulan Teknologi Container untuk Development Aplikasi
Platform Multi-Cloud
Salah satu manfaat container adalah portabilitas. Beberapa penyedia layanan penyimpanan cloud seperti Amazon Web Service (AWS) dan Google Compute Platform (GCP) telah mengajak Docker untuk dapat mendukung layanan yang disediakan masing-masing {provider|supplier} tersebut. Alhasil, saat ini container Docker dapat dijalankan dalam Amazon EC2 Instance pada AWS dan Google Compute Engine pada GCP.

Isolasi
Teknologi pada Docker memastikan bahwa aplikasi dan sumber dayanya terisolasi sendiri-sendiri dan terpisah dari container lainnya. Kamu dapat memiliki berbagai container untuk aplikasi-aplikasi yang terpisah dan dapat berjalan sepenuhnya pada stack yang sama sekali berbeda.

Keamanan
Berbicara soal keamanan, Docker memastikan bahwa aplikasi yang berjalan pada container akan disajikan secara terpisah dan penggunanya bisa mendapat akses kendali penuh atas manajemen {traffic|visitors|site visitors} sehingga container yang berjalan pada project A, tidak dapat melihat isi atau proses yang berjalan pada container lain.

BACA JUGA  Beli Mobil Bekas: Tips Membedakan Onderdil Asli dengan yang Palsu

Demi meningkatkan keamanan, Docker menggunakan OS Host Mount Point yang sensitif, misalnya (‘/ proc’ dan ‘/ sys’) sebagai {read|learn}-{only|solely} mount {point|level} dan menggunakan file system yang copy-on-write agar memastikan kumpulancontainer yang berjalan pada OS tidak dapat membaca {data|knowledge|information} satu sama lain.

Simpulan
Ada berbagai keunggulan teknologi container yang hadir untuk membantu kinerja Developer dan System Administrator (SysAdmin). Dampaknya, seluruh pekerjaan seperti monitoring dan manajemen infrastruktur dapat dilakukan dengan lebih efisien, cepat, dan aman. Demikian artikel ini, jangan sungkan untuk meninggalkan ide-ide topik yang ingin kamu baca di {blog|weblog} Dewaweb. Semoga artikel ini membantu!